Kedisiplinan Atlet adalah mata uang yang lebih berharga daripada bakat alam dalam dunia olahraga mahasiswa. Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Jambi memahami bahwa kunci sukses bukan hanya latihan keras, tetapi juga konsistensi dalam rutinitas harian yang ketat.
Strategi utama BAPOMI Jambi adalah menanamkan budaya Tepat Waktu dan Tuntas. Setiap Atlet Berprestasi dilatih untuk mematuhi jadwal latihan, akademik, dan istirahat tanpa toleransi. Keterlambatan dianggap sebagai kegagalan tim, bukan individu.
Kedisiplinan Atlet diperkuat melalui penerapan kode etik yang jelas. Setiap pelanggaran, sekecil apa pun, akan dievaluasi dan diberikan sanksi edukatif, bukan hukuman fisik. Ini bertujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran diri pada setiap Atlet Kampus.
Sesi Goal Setting wajib dilakukan secara mingguan. Setiap Atlet Berprestasi harus menetapkan target performa dan akademik yang spesifik. Proses ini melatih atlet untuk mengendalikan fokus dan memetakan jalan menuju keberhasilan, baik di podium maupun di kelas.
BAPOMI Jambi mendorong Disiplin Diri di luar lapangan. Ini mencakup disiplin gizi, tidur yang cukup, dan menghindari kegiatan yang merugikan. Atlet Kampus diajari bahwa pemulihan adalah bagian integral dari latihan, memerlukan komitmen yang sama.
Peran pelatih di BAPOMI bukan hanya sebagai instruktur teknis, tetapi juga sebagai mentor disiplin. Pelatih menjadi teladan, menunjukkan konsistensi dan profesionalisme. Pendekatan personal ini membantu mentransfer nilai Kedisiplinan Atlet secara efektif.
Program pembinaan juga melibatkan Cross-Training disiplin. Misalnya, atlet belajar mengaplikasikan fokus ketat di ruang kuliah saat mengerjakan tugas, seperti mereka fokus pada instruksi pelatih sebelum bertanding. Ini adalah kunci Kedisiplinan Atlet holistik.
Intinya, Kedisiplinan Atlet di BAPOMI Jambi bukan sekadar aturan, melainkan filosofi hidup. Dengan menanamkan rutinitas yang teratur dan tanggung jawab pribadi, BAPOMI mencetak Atlet Berprestasi yang siap menghadapi tantangan di tingkat nasional.
Hasilnya, Atlet Kampus dari Jambi tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga memiliki mental baja dan karakter unggul. Kedisiplinan Atlet inilah yang menjadi pembeda utama, membawa nama baik institusi ke ajang kompetisi tertinggi.